"Tidak sembarangan menciptakan PDU tersebut. Semua simbol yang tertempel di pakaian warna itu memiliki makna yang dalam. Ketika Idik Sulaiman dan Mutahar menciptakan PDU untuk dikenakan para Paskibraka pada zaman itu, dipikirkan betul pernak-pernik apa saja yang harus ada di PDU. Runtutan prosesnya ada semua," kata Bastaman di Wisma-C PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2016)

Mutahar atau Mayor Laut Husen Mutahar adalah bapak Paskibraka Nasional. Beliau orang pertama yang berinisiatif menggerakkan lima pelajar dari berbagai daerah untuk mengerek bendera di Istana Negara yang saat itu ibukota Indonesia masih DI Yogyakarta. Sementara Idik Sulaiman, kata Bastaman, adalah murid Mutahar yang pernah menjabat sebagai Direktur Kesiswaan di Diknas.
Konon, di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi, memiliki "ritual khusus" yang harus dilakukan calon penerima PDU. Misal satu hari sebelum menerima PDU, para Paskibraka harus berlari dan melakukan banyak hal sebagai bukti bahwa mereka layak mendapatkan baju tersebut.

"Kalau kita tidak perlu sampai seperti itu. Mereka dilatih, digembleng, kurang tidur selama sebulan saja sudah termasuk perjuangan yang tidak semua orang kuat melakukannya," kata Bastaman.
"Jangan sampai karena merasa sulit mendapatkan PDU, mereka jadi memaki ibu sendiri gara-gara salah ketika mencuci pakaian tersebut. Nggak mau kami membenturkan hal-hal semacam itu," kata Bastaman menambahkan.
Bastaman hanya mau para peserta Diklat Paskibraka 2016 menjaga sikap selama mengenakan PDU. Tutur kata dan tingkah laku tidak bisa seenak jidat lagi.

Salah seorang pembina Paskibraka 2016 Wahyu Saputra kurang lebih mengatakan hal yang sama. Justru peserta Diklat Paskibraka 2016 mengemban pekerjaan berat setelah mendapatkan PDU.  Sikap, tingkah laku, dan gaya berbicara harus mereka sesuaikan.

"Sebetulnya semua bisa beli PDU. Cuma dalam Paskibraka ada kekhasan yang membuat mereka merasa bangga ketika mengenakannya. Pas fitting saja sudah senang. Apalagi nanti pas mereka pakai saat pengukuhan dan bertugas di Istana Negara," kata Wahyu.

"Dalam Paskibraka juga harus menghormati etika dalam berpakaian. Tidak sembarangan bersikap ketika sudah mengekana PDU. Semua harus dijaga dengan benar oleh adik-adik Paskibraka," kata Wahyu menekankan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETIKA ETIKA DALAM PASKIBRA

PERATURAN PENGHORMATAN DALAM PASKIBRA

SIKAP SEORANG PASKIBRA